Selasa, 24 November 2020

PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI

 " PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI "


Posting By Alwy

Kopri adalah Wadahnya Perempuan yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah, KOPRI Cukup strategis dalam kontribusinya menopang Posisi Perempuan sebagai Mahluk yang sama seperti halnya laki-laki, tak Jarang peran Kopri cukup Kontras dalam menyikapi sekelumit persoalan yang berkembang di Masyarakat.

Kopri dapat di identifikasi dalam ruang biologis misalnya dari segi anatomi biologis perempuan berbeda dengan Laki-Laki, memang pada dasarnya tidak kemudian perbedaan fisiklah yang menentukan kelas antara perempuan dan Laki-Laki.

Meskipun begitu Lahirnya Korps Putri ini adalah bagian dari bentuk sebuah Kepercayaan dari PMII dalam memberikan Ruang bagi perempuan untuk ikut serta mengambil peran dalam menyikapi ragam persoalan yang kian berkembang di tengah masyarakat.

Selain itu KOPRI Pun terlibat Proaktif dalam menyikapi Dinamika Politik di Indonesia, seperti yang di katakan Oleh Khoirun Nisa salah satu Pengurus Kopri Cabang kediri " KOPRI PMII Harus Mampu menguasai Pendidikan dan Politik " Pada subtansinya Kopri adalah Lokomotif Pengerak yang Wajib mengentaskan segala Persoalan dibangsa ini.

Peran Kopri di tengah Pandemi
Kondisi Global maupun Nasional saat ini sedang di hantam oleh Penyakit menular yang dikenal sebagai Pandemi Covid-19.
Penyakit ini tidak hanya berputar dalam persoalan Penyebaran wabah tetapi juga dapat melumpuhkan Ekonomi secara masiv.

Dalam penanganan Pandemi Kontribusi dan Peran Perempuan jangan di anggap abai. Dalam mempelopori putusnya mata rantai penyebaran Virus ini banyak hal yang penting untuk di lakukan, seperti memberikan pemahaman soal menjaga ketahanan Imun keluarga selama masa Pandemi, Proyeksi menerapanya adalah melakukan Social distancing dan Work From Home.

Perempuan yang pada kelas sosialnya sangat termarjinalkan dan menjadi kaum kelas dua, sudah saatnya mengambil peran lebih, dalam menyikapi gejolak Pandemi, hal ini menjadi pengalaman sosial baru bagi perempuan yang pada realitanya sarat akan diskriminatif gender.

Dalam penanganan COVID-19 ini stigma kurang percaya terhadap perempuan sebagai agen of change kurang tereduksi di otak kaum laki-laki, ini kemudian melahirkan ekspektasi sosial bias gender.

Selama berdekade-dekade lamanya, perempuan digambarkan secara timpang dalam masyarakat. Sebagai aktor sosial yang memainkan peran yang ditentukan oleh laki-laki sebagai pemegang kekuasaan.

Perempuan selalu dalam belenggu reresentase Palsu, Penuh akting dan Menggoda. Perempuan selalu memainkan peran yang secara simbolis bukan dirinya.

Meskipun begitu telah banyak harapan yang disematkan pada perempuan sebagai " ujung tombak dalam percepatan penanganan Covid-19 ini " Korps PMII Putri yang pada dasarnya mengidiologisasikan nilai-nilai keadilan Gender, mampu mengambil Posisi strategis dalam menangani masalah-masalah sosial utamanya adalah Pandemi Covid-19 ini.

Saya sendiri sebagai refresentasi dari Kopri PMII Cab.kota Gorontalo merasa bangga terkafer di Korps PMII Putri sebab pada dasarnya saya ingin terlibat langsung dalam mensejahterakan Masyarakat serta merealisasikan subtansi dari nilai-nilai kemanusiaan.


 Selain itu pada dasarnya banyak Perempuan yang menjadi tokoh Nasional dalam mempelopori gerakan kemerdekaan Indonesia, diantaranya adalah Cut Nyak dien, R.A Kartini, Raden Dwi Sartikan, mereka adalah Bunga harum yang mekar sekalipun telah tiada.


Dalam Konteks inilah Perempuan berhak Mengambil peran sepenuhnya terlebih dalam menangangi isu Pandemi yang kian Masiv di masyarakat.


Misalnya, melakukan Sosialisasi secara Virtual terkait penanganan Covid-19, memberitahukan pentinganya mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, sehingga bisa memutus mata rantai Penyebaran Covid-19, dan Bekerja sama dengan Tim gugus tugas di lapangan dalam memberantas penularan penyakit Covid-19 ini.

Penulis_fifiBawole

Minggu, 12 April 2020

MENGENANG PAHLAWAN NASIONAL, LEWAT NAPAK TILAS NANI WARTABONE, PAHLAWAN NASIONAL GORONTALO


GORONTALO-Pejuang para pahlawan saat merebut dan mempertahankan Kemerdekaan Inonesia menarik untuk dibahas salah satunya adalah Kisah Nani Wartabone.

Dari sekian banyak Pahlawan pejuang kemerdekaan nama Nani Wartabone mungkin masih terlalu asing dan tidak begitu di kenal oleh rakyat Indonesia seperti seterkenalya soekarno. Namun bagi para rakyat Gorontalo, sosok Nani Wartabone merupakan salah satu kebanggaan yang sangat dikagumi dan dimiliki oleh orang gorontalo.

Orang Gorontalo punya pahlawan, seorang pejuang masa remajanya hingga akhir hayatnya menunjukan kecintaanya terhadap NKRI bernama Nani Wartabone. Pantungnya berdiri megah di pusat kota Gorontalo sebagai ikon kebangaan negeri yang dijuluki serambi Medinah.

Nani wartabone Lahir di suwawa, sungai Bone pada 30 April 1907 dengan nama asli Abdul Kadir Wartabone. Sementara nama Nani Wartabone adalah nama pemberian Ayah dan Bundanya, serta saudara-saudaranya dengan artian panggilan kesayangan.

Nani Wartabone memiliki Ayah yang beranama Zakaria Wartabone seorang tuan tanah dan kepala distrik di desanya dan juga sebagai aparat yang bekerja untuk pemerintahan Hindia Belanda. Sedangkan Ibunya keturunan ningrat di daerah asalnya.

Awal Lahirnya semangat Patriotik Nasionalisme Nani Wartabone diawali ketika Nani Wartabone mulai bersekolah. Nani mengenyam Pendidikan yang cukup baik, mulanya bersekolah di MULO Tondano dan kemudian mampu bersekolah hingga ke Surabaya. 
Nani memiliki pandangan berbeda terhadap penjajah. Dia tidak betah bersekolah karena, menurutnya, guru-guru yang berkebangsaan belanda terlalu mengistimewakan bangsa barat, dan merendahkan derajat bangsa Indonesia.

Saat Ibunya jatuh sakit dan berobat ke Surabaya, Nani Wartabone Ikut mendampingi Ibunya dan bersekolah disana. Selain bersekolah, Nani wartabone juga selalu mengikuti pertemuan dengan para tokoh pemuda antara lain Soekarno. Dia banyak mendengar dan mengikuti forum dialog yang dihimpun oleh para tokoh tersebut.
Pandangan mereka akan cinta tanah air menjadi cita-cita Nani Wartabone saat pulang ke gorontalo.

Pengaruh pandagan pemuda dan berbagai pemikiran nasionalisme dari berbagai tokoh itulah yang menjiwai perjuangan dan kepribadianya sampai ia balik ke gorontalo. Setibanya di kampung halamanya, Nani Wartabone menggerakan rakyat untuk menentang belanda. Ia menanamkan cita-cita kemerdekaan kepada masyarakat. Kiprahnya bermula, ketika ia mendirikan dan menjadi sekertaris Jong Gorontalo di Surabaya, pada 1923. Lima tahun kemudian, ia menjadi ketua Partai Nasional Indonesia (PNI) Cabang gorontalo.

Selain Pergerakan Politik, Nani Wartabone juga memberikan kontribusi pada gerakan pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Dia membentuk persatuan Tani di gorontalo pada November 1927 di gorontalo. Pada 1932 ia mendirikan sekolah Desa Muhammadiyah di Suwawa.

Kehebatan Pak Nani Wartabone dari segi mistis pun tak luput dari pemberitaan sejarah. "Nani Wartabone" dikabarkan bisa menghilang, bisa menjadi benda apa saja yang dia mau, seperti berubah menjadi pohon besar. Bahkan menurut sejarah, Bapak Nani Wartabone pernah lolos beberapa kali pada saat percobaan pembunuhan. Seperti contoh kala itu, Nani Wartabone ditangkap dan akan ditembak mati. Namun, entah ada hal gaib apa, seluruh senjata Belanda itu tidak meledak," Ungkap Abdul" salah seorang saksi sejarah.

Kemudian, Nani wartabone juga pernah diikat kaki dan tangannya menggunakan tali lalu di kerek dengan mobil, tetapi para penjajah tidak mampu menarik tubuh Nani Wartabone. "Hingga Akhirnya belanda tunduk dan meninggalkan gorontalo, "Abdullah" menandaskan dengan penuh semangat.

Konon, Nani Wartabone memiliki bermacam kekuatan yang saat itu membentengi dirinya saat berada dalam medan pertempuran.

Hal ini disampaikan juga oleh salah satu putranya, Yos Wartabone yang juga merupakan satu-satunya saksi sejarah yang masih hidup dari kesebelas putra Ayahnya, ia yang menyaksikan langsung perjuangan Ayahnya, bukan merupakan sebuah dongeng belaka, melainkan bagian dari sejarah kemerdekaan bangsa Indonesia.

"Tanggal 23 Januari 1942 atau dua tahun sebelum Indonesia merdeka, masyarakat Gorontalo itu berhasil mengusir penjajah yang dipimpin langsung oleh ayah saya, dan sampai dengan saat ini ia dikenal dengan Pahlawan Nasional. Hari kemerdekaan itu dikenal dengan Hari Patriotik, " Ungkapnya.

Ia menambahkan ayahnya bisa mengusir penjajah hanya dengan senjata tradisional.
"Yang dipaki ayah saya waktu itu hanya sebuah tombak dan pedang, peralatan seadanya. Tetapi dengan kegigihan dan usaha, mampu menumpas penjajah yang saat itu bersenjata lengkap," Ujar Yos.

Menurut buku sejarah, saat dijumpai wartawan disalah satu tempat Ibukota, pria bernama Nani Wartabone ditanya soal kemungkinan harus menghadapi lagi Militer Belanda seperti pada waktu perang kemerdekaan.


"Kita sudah biasa menhadapi belanda. Kalau belanda mengiginkan kekerasan, Kita pun harua menggunakan kekerasan. Kalau Belanda membandel, kita harus melangkah lebih jauh. Soal intervensi Negara lain, sudah kami rasakan waktu di sulawesi. " ujar pria dari Gorontalo itu.
Pernyataan ini sudah menegaskan bahwa Nani Wartabone benar-benar mencintai tanah airnya.



Memaknai cinta tanah air dan memaknai jiwa patriotisme membela bangsa itu, kini ditularkan pula kepada generasi-generasi penerus bangsa melalui berbagai cara. Salah satunya, memupuk kesadaran Cinta tanah air dengan meneladani kisah seorang tokoh perjuangan Nani Wartabone.

Penulis : Alwy satingi
Matalensaku.blogspot

Kamis, 10 Oktober 2019

Kondisi PMII Cabang Kota Gorontalo


PMII Cabang Kota Gorontalo seakan telah Lahir kembali dari setelah sebelumnya mengalami konflik hingga melahirkan dualisme kepemimpinan, akibatnya memetakan berbagai aspek yang selama ini di jalankan oleh PMII.
Oleh karena itu Kondisi PMII Kota Gorontalo pada saat itu seakan terdengar nyaring bila terdengar di telinga mahasiswa dan tak Lagi menjadi sebuah keistimewaaan tersendiri pada saat itu.

Konflik berkepanjangan yang dialami oleh PMII pada saat itu bukan tidak mungkin memutar gaya gerak juang PMII Namun lebih kepada persoalan persaingan dari berbagai aspek mulai dari Produksi kader, Lebarnya pengetahuan dan Strategi Menjalankan roda Organisasi.

Berawal dari Konflik dan berjalan dengan persaingan membuat organisasi ini semakin Radikal dalam segi aspek perkembanganya.
Namun bukan tidak mungkin tidak ada permasalahan yang dialami oleh PMII pada kondisi saat itu, malah persoalan yang paling sentral adalah minat dari Mahasiswa untuk masuk di Organisasi Aswaja tersebut menjadi begitu kurang entah dengan berbagai alasan yang mereka kantongi.

Mirisnya PMII sempat terlihat di posisi yang paling rendah ditengah situasi Organisasi lain yang semakin menunjukan ketenaranya dalam berOrganisasi.
Setelah sempat mengalami konflik berkepanjangan munculah wacana "ISLAH" Yang coba dimotori oleh sahabat-sahabat PMII yang mengaku terlahir di satu rahim PMII dan berorientasi memajukan PMII tanpa ada dualisme.
Kemudian dengan berjalanya waktu kata "ISLAH" yang sebelumnya adalah wacana semakin Nampak dan semakin di jalankan oleh sekelompok sahabat yang semangatnya telah terpatri untuk menyatukan kembali PMII.

Akhirnya tiba dimana pada saat KONFERCAB Pemilihan ketua Cab. PMII Kota Gorontalo yang pada saat itu dihadiri oleh Pengurus Cabang PMII Kota dan Metro yang setelah sebelumnya sudah terjalin komunikasi, dalam momentum KONFERCAB ini bisa menyatukan PMII dan Melahirkan ketua cabang baru, dan selajutnya terpililah sahabat Ilyas Antu sebagai Pimpinan cabang PMII Kota Gorontalo pada saat ini.

Saat ini Kondisi Cabang PMII Kota Gorontalo di bawah Naungan Ketua Cabang ilyas Antu belum terlihat daya dan semangat perjuanganya seperti kemarin Namun kondisi pada saat ini jauh lebih stabil setelah sebelumnya masih di dasari oleh rasa Ego dari masing-masing Kader.
Selanjutnya Kondisi ini membuat minat dari Mahasiswa semakin banyak dan tentunya ini merupakan sebuah prestasi untuk PMII Khususnya Cabang Kota Gorontalo.

By.Alwy Satingi

Senin, 02 September 2019

Kejamnya sebuah balasan namun Justru Menjadi Stimulus Pendewasaan


Suatu masa di masa silam, aku pernah bertahan sekuat-kuatnya untuk seseorang. Bahkan separuh warasku abaikan. Aku menjadi apa pun asal bisa dengannya, agar semua yang kuinginkan dapat kumiliki. Waktu itu aku membutakan diri sebuta-butanya. Menjadi tuli untuk segala perkara yang melemahkan dada. Aku ingin dia, kuperjuangkan dia sekencang-kencangnya belari.

 Hingga, tersungkur aku setengah mati. Namun yang aku dapatkan adalah kenyaataannya dia tidak peduli.

Hari-hari patah dan kalah, hari-hari kecewa dan jatuh akhirnya kulalui juga. Panjang rentang waktu terasa. Nyatanya luka lebih dalam dari apa yang aku kira. Aku menenangkan diri berkali lipat dari patahhati patahhati sebelumnya. Dia tak hanya menghancurkan harapanku, dia juga mengajarkan betapa kejamnya perasaan yang dia miliki kepadaku.

Dia membuat yang kuberikan dengan segalanya, dibalas hantam tangis sehina-hinanya. Ia campakkan begitu saja, hingga sepenuh latar bumi, sepalung lautan kukutukan sepi sepanjang hidupnya. HARI ITU, usai sudah segala perkara. KULEPASKAN IA kepada semesta, MATILAH bersama SEDIH-SEDIH yang ia DERITA.
BOY CANDRA,Sebuah Usaha Melupakan.

Penulis
By Awly_Satingi

Minggu, 30 Juni 2019

Perkokoh Pancasila, Lakpesdam NU Kota Gorontalo Ngaji Kebangsaan

Mengantisipasi berkurangnya jumlah dukungan terhadap Pancasila di Kota Gorontalo, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Nahdlatul Ulama Kota Gorontalo gelar dialog (Ngaji Pancasila) dengan tema 'Pancasila Sebagai Living Ideologi Bangsa.'

Adapun narasumber kegiatan tersebut, KH. Abdul Rasyid Kamaru (Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Gotontalo), Alim Niode M.SI (Budayawan) dan DR Sastro Wantu (Akademisi Universitas Negeri Gorontalo). Sedangkan pesertanya, terdiri dari perwakilan organisasi kemahasiswaan dan lintas agama se-Kota Gorontalo.

Ketua Lakpesdam NU Kota Gorontalo, Yudin Mamonto menjelaskan dalam sambutannya, Bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk karena terdiri dari beragam suku, agama dan ras. Kemajemukan inilah amanat leluhur para pejuang dan pendiri bangsa yang harus kita jaga.

"Tidak mudah bagi pancasila sebagai ideologi bangsa yang majemuk, sampai detik ini pun masih diuji ketahanannya, mulai dari pemberontakan seperti yang terjadi pada masa lampau," ujar Yudin, Sabtu (29/6/2019) di Gedung Elita, Kota Gorontalo.

Upaya mengganti pancasila dengan berbagai cara, kata Yudin harus kita lawan bersama, karena akhir-akhir ini, jumlah masyarakat yang tidak setuju dengan pancasila sebagai ideologi bangsa semakin meningkat.

"Dari berbagai sumber yang kami peroleh,16,8% Mahasiswa di Indonesia menyatakan tidak setuju jika Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, sedangkan data Kemendagri Oktober 2017 menyatakan 19,4 persen PNS menolak pancasila," tuturnya.

Sedangkan pada tahun 2005, lanjut Yudin, publik yang pro Pancasila angkanya mencapai 85,2 persen. Kemudian pada tahun 2010, angkanya menurun menjadi 81,7 persen.

"Pada tahun 2015, angkanya kembali menurun menjadi 79,4 persen. Akhirnya, pada tahun 2018, angkanya turun lagi menjadi 75,3 persen," ungkapnya.

Menurut Yudin, kebencian yang bergentayangan di ruang publik, baik berupa ujaran kebencian dan pelintiran kebencian yang dikonsumsi bebas serta ditanggapi dengan tindakan yang mengancam kerukunan dalam kemajemukan bangsa.


"Berangkat dari fenomena itulah Lakpesdam NU Kota Gorontalo Ngaji Pancasila, karena kita tidak tahu persis berapa jumlah yang pro dan yang kontra terhadap Pancasila di Kota ini," tandas Yudin.

Hijau.merahkublogspot
Alwy_Satingi

Kamis, 13 Juni 2019


Punya Pacar Aktivis? Ini Alasan Kenapa Kamu Wajib Mempertahankannya Hingga ke Pelaminan!

Suara kaum minoritas saja ia perjuangkan, apalagi suara hatimu untuk dihalalkan?


Hijau merahku blog spot




 Verified

Munandar Alwy Satingi

Maret 11 2019

[ ] Artikel #CintaDalamKata Hijaumerahku.blogspot.



Sayang, besok ketika hari bumi ikut aksi tanam 1000 pohon yuk. Biar alam ikut lestari seperti cinta kita.

Girls, pernah dapat rayuan gombal seperti itu? Tentu rayuan gombal seperti di atas tidak kamu dapatkan dari Judika, kan? Pastinya, hatimu akan meleleh dengan rayuan manis nan humanis jika pacarmu seorang aktivis. Selain rayuan manis, ini alasan lain kenapa kamu harus bangga dan mempertahankan cowok atau cewekmu yang seorang aktivis.

1. Dia adalah teman diskusi yang asik.



Cara berpacaran kalian akan lebih menarik dan tidak monoton dengan mendiskusikan banyak hal, mulai dari urusan asmara sampai urusan negara, dari basa-basi sampai teori konspirasi. Hemmm.... ngobrol berjam-jam rasanya akan selalu kurang bersamanya, bukan?

2. Pacaran cerdas, menambah keintiman dengan diskusi.




​“Kamu lagi apa, sayang?”

“Sudah makan belum?”

Pertanyaan-pertanyaan seperti diatas tidak terulang setiap menit jika kekasihmu seorang aktivis. Jangan kaget jika dia tiba-tiba bertanya:

“Menurutmu, hak asasi manusia itu apa sih, sayang?” atau

“Apa yang harus kita entaskan dulu ya, yang? Kemiskinan atau kebodohan?”

Alhasil, kalian akan berdiskusi panjang dengan saling bertukar pendapat. Disinilah kamu akan mendapatkan keintiman dan keromantisan yang berbeda a la aktivis.

3. Pikirannya yang kritis dan idenya yang out of the box, semakin membuatmu terpesona.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Jangan bosan jika dia selalu berpikir anti-mainstream dan berbeda dengan teman-temanmu yang lain. Kepekaannya terhadap isu sekitar, pasti akan memunculkan sikap kritisnya. Dengan lingkungan sekitar aja ia peka, apalagi sama kamu. Duuh!

​4. Wawasanmu akan semakin luas, dan pikiranmu ikut terbuka.



Seorang aktivis biasanya memiliki pikiran yang open minded dalam memandang suatu masalah, sebab dia memiliki wawasan yang lebih luas dari banyaknya buku yang ia baca. Pastinya wawasanmu akan lebih bewarna dengan pengetahuan-pengetahuan baru dari dirinya.

5. Sikapmu juga ikut berubah, kamu akan lebih berani untuk speak up.



Pikirannya yang kritis, wawasannya yang luas, perlahan akan mengajakmu untuk berani berpikir beda dan mendorongmu untuk lebih berani tampil menyuarakan pendapatmu. Pacaran kalian juga akan lebih bewarna, jika si doi ngajak kamu ikut demo atau aksi menyuarakan suara mereka yang tertindas.

6. Buat cewek, cowok aktivis itu mandiri, independent, dan Terkenal mulai dari kalangan bawah maupun kalangan para tokoh dan petinggi daerah.



Selamat, Bagi kamu yang mempunyai pacar aktivis, selain bangga kamu ikut terpesona dengan kepintaranya dan kecerdasanya dan jangan takut ketika ia dekat dengan semua kalangan maupun cwek2 diluar sana, itu adalah salah satu bentuk aktivitas seorang Aktifis yaitu berbaur dengan semua Kalangan, dan tentunya mereka memiliki daya tarik istimewa bagi kaum hawa. Di mata mereka seoarang aktifis itu  humanisnya tinggi, memiliki semangat menyuarakan hak-hak kaum minoritas yang luar biasa, sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk mencuri-curi manja perhatian lawan jenis.


  • 7. Cowok aktivis adalah calon Ayah sekaligus guru yang tepat untuk buah hati kelak.




Pengalaman seorang aktivis akan menjadi cerita yang menarik untuk diceritakan kepada buah hati kelak. Pelajaran tentang nilai dan moral untuk memperjuangkan suara minoritas, pasti akan turut diajarkan kepada anak-anak kalian nantinya.



Jadi, berbanggalah jika kekasihmu seorang aktivis yang kritis nan humanis. Suara kaum minoritas saja ia perjuangkan, apalagi suara hatimu untuk dihalalkan?

  

Jumat, 07 Juni 2019



Mengenang Ir. Soekarno Sang Singa Podium

PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia)

6 Juni 2019   16:28 Diperbarui: 7 Juni 2019   2:56



Hijaumerahku.blogspot

Hari lebaran kedua yang bertepatan dengan tanggal 6 Juni 2019, merupakan tanggal dimana sang proklamator dilahirkan.

Ya, siapa lagi kalau bukan Ir. Soekarno, seorang proklamator sejati yang membacakan teks proklamasi (17/08/194) untuk mengumumkan kepada dunia bahwa negara Indonesia telah bebas dan merdeka.

PMII didirikan atas perintah bung Karno, karena itu semangat dan perjuangan kita seharusnya seperti soekarno, Hatta, Syahrir serta sahabat seperjuangan lainya adalah orang yang cerdas, pintar sekaligus punya visi yang besar tentang masa depan dunia wabillhusus Indonesia.

Selain dibekali Ilmu dan Pengetahuan yang luas, taktik dan strategi Soekarno dan sahabat-sahabat bisa mengambil momentum yang terjadi di dunia internasional untuk membawa indonesia ke gerbang kemerdekaan.

Kisah perjuangan para pahlawan memprolamirkan kemerdekaan Indonesia itu juga banyak diceritakan dalam buku-buku sejarah, Salah satunya ditulis Hasyim Wahid. Yang menceritakan dari masa kecil soekarno seperti sedikit biografi dari hasil bacaan saya ini,
Ir. Sokarno yang memiliki nama kecil Koesno Sosrodihardjo lahir di Surabaya, Jawa Timur 1901. Sehingga di tahun 2019 ini, kita mengenang kelahirannya yang ke 118.

Hari miladnya Ir. Soekarno ini merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa di dunia yang layak dikenang pada 6 Juni.

Sebuah sejarah besar lahir dari tangan emasnya soekrano Di tahun 1928, setelah perang Dunia 1 Indonesia melalui para pemuda berhasil mendeklarasikan Indonesia ke dunia Internasional atau kita kenal dengan sumpah pemuda (The Nation Of Indonesia). Selanjutnya Pemuda Indonesia berhasil mengambil momentum ke dua memproklamirkan Indonesia merdeka setelah kota Hirosima dan Nagasaki Jepang di Bom oleh sekutu.

Salain dari gerakan beliau lantangya suara beliau pun menjadi satu tolakan semangat perjuangan yang patut di Apresiasi sehingga ia di kenal dengan Sang Proklamator Bung Karno, beliau dipilih sebagai proklamator karena keahliannya dalam berpidato.

Di berbagai forum persiapan kemerdekaan Indinosia seperti BPUPKI, Bung Karno menjadi salah satu tokoh yang berpidato menyampaikan gagasannya terkait dasar negara pada 1 Juni 1945.

Bung Karno juga sering berorasi dalam podium perjuangan melawan penjajah. Kelihaian dalam berpidato ini sangat digemari oleh para pejuang, karena melalui kata-katanya dapat membuka jalan pikiran dan membakar semangat berkali-kali lipat para pendengarnya untuk melawan penjajahan.

Kelihaian merangkai kata dengan intonasi yang menggugah semangat juang para pendengarnya, membuat Bung Karno dijuluki sebagai sang Singa Podium.

Perjuangan menjadi singa podium tidaklah mudah, dikisahkan bahwa Soekarno muda belajar dari Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto yang merupakan ketua Serikat Islam. Beliau sering belajar sendiri di dalam kamar tidurnya.

Dengan modal ilmu yang dimilikinya dan suara mengelegarnya, bakat Soekarno muda mulai terlihat.

Berkat kelihaian dalam berpidato tersebut, Soekarno sering ditunjuk berorasi di depan para pejuang kemerdekaan.

Karena dinilai dapat mengancam penjajah berkat gerkannya, Soekarno diasingkan untuk menghentikan gerakannya. Disaat diasingkan iniasingkan karena mengancam pihak penjajah, Sorkarno masih saja terus berlatih untuk berorasi.

Ini adallah contoh orasi Bung Karno pada tanggal 17 Agustus 1945 :

Saudara-saudara sekalian!

Saya telah minta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha-penting dalam sejarah kita.

Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjoang, untuk kemerdekaan tanah air kita bahkan telah beratus-ratus tahun!

Gelombang aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-hentinya.

Di dalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka, tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga sendiri, tetapi kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil sikap nasib bangsa dan nasib tanah air kita di dalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Peristiwa Sejarah diatas walaupun singkat, Paling tidak kita dapat memahami semangat perjuanganya untuk memperjuangkan bangsa ini mulai dari pra kemerdekaan hingga menuju Indonesia merdeka. Sehingga dari mereka kita jadikan panutan untuk membawa bangsa ini, tidak hanya menuju satu abad merdeka tetapi merdeka selamanya.

Singkatnya Saya berharap dengan diadakanya Mapaba PMII bisa melahirkan pemuda seperti generasi Soekarno, generasi baru yang Ilmu pengetahuanya seperti pemuda diawal kemerdekaan, Pemuda yang hidup dizaman now namun pemikiran dan gerakan mampu menembus masa lalu, sekarang hingga masa depan.

PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI

 " PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI " Posting By Alwy Kopri adalah Wadahnya Perempuan yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah, KOP...