Senin, 27 Mei 2019

GORONTALO - Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kota Gorontalo, Ilyas Antu yang baru saja terpilih dari hasil konferensi cabang (konfercab), Serukan jaga kondusivitas Pasca pemilu 2019

Pernyataan tersebut terkait dinamika setela pesta demokrasi tersebut Antara lain, mengajak semua elemen mahasiswa yang tergabung dalam PMII menyikapi hasil Pemilu 2019 dengan kepala dingin serta objektif.

Setelah diumumkan hasil pemilu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, PMII mengajak masyarakat Gorontalo tetap menjaga kondusivitas kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya digorontalo.

kami imbau apabila ada kecurangan agar diselesaikan secara prosedur konstitusi yang berlaku,” ujar Alwy salah satu Pengurus Cabang bagian Koordinator Pengembangan Potensi Kader.

Pesta demokrasi ini merupakan proses pendewasaan bangsa indonesia serta ajang pencarian pemimpin terbaik bagi bangsa Indonesia untuk lima tahun kedepan.

Menanggapi dinamika dan situasi pasca pemilu akhir-akhir ini, maka Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Kota Gorontalo memberikan pernyataan sikap :

1. Mengutuk keras aksi teror dan Penyebaran Hoax dalam bentuk apapun yang membuat keresahan, ketakutan serta kerugian apalagi sampai menghilangkan nyawa baik massal ataupun individual karena motif ideologi, ekonomi, politik dan bentuk lainnya.

2. Meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beserta TNI/Polri untuk mengawasi proses pemilu hingga akhir serta menindak tegas bagi siapapun yang melakukan pelanggaran hukum dan mengancam demokrasi Indonesia.

3. Mengajak kepada seluruh elemen bangsa khususnya para pemuda, mahasiswa, tokoh masyarakat untuk berdo’a bersama serta memberikan kesejukan dan kedamaian baik ucapan ataupun tindakan guna keselamatan dan ketenteraman bangsa Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan kualitas demokrasi yang terbaik di dunia. Hendaknya masyarakat Indonesia menghormati semua proses yang telah dilaksanakan oleh semua pihak (KPU, Bawaslu, TNI/Polri).

Jika memang masyarakat melihat kecurangan silahkan ditempuh sesuai dengan konstitusi, perundang-undangan, nilai-nilai demokratis serta prosedur yang berlaku. Tindakan teror, mengancam serta merugikan tidak sesuai dengan Piagam Persaudaraan Kemanusiaan.

Tindakan teror juga mengancam apa yang dinamakan “Ukhuwah Wathaniyah”, “Ukhuwah Insaniyah”.

Pelaksanaan Pemilu 2019 telah dilangsungkan, namun masih menyimpan beberapa problem.
Seperti kerusuhan 22 Mei pekan lalu, yang berakibat kerusakan fasilitas dan juga korban luka-luka.
Dukungan dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiwa pun terus mengalir agar perpecahan bisa segera disudahi.

Salah satunya datang dari Organisasi kemahasiswaan Islam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Gorontalo.

Mereka meminta agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Ketua PMII Cabang Gorontalo, Ilyas Antu, mengatakan semua elemen saat ini harus bahu membahu memikirkan masa depan bangsa.

"Pemilu telah usai tidak boleh adalagi antara 01 dan 02, sekarang saatnya persatuan Indonesia. Sebagai generasi muda kita mestinya harus lebih peka tekait kondisi bangsa hari ini," kata Ilyas pada Hijaumerahku. Blogspot, Senin (27/5/2019) malam.
Ia juga mengimbau, agar masyarakat tak saling sindir dan hujat lagi di media sosial, sebab itu justru dapat meruntuhkan semangat persatuan.
Termasuk tak mudah percaya dengan informasi hoax atau menyebarkan informasi yang dapat memecah belah persatuan.

"Sekarang saatnya kembali menyatu. Dan kami tak lupa ucapkan terima kasih kepada personel TNI-Polri yang sudah menjaga situasi tetap kondusif," ujarnya.

AlwySatingi.blogspot.com
Hijaumerahku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI

 " PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI " Posting By Alwy Kopri adalah Wadahnya Perempuan yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah, KOP...