Selasa, 30 April 2019

NAHDLATUL 'ULAMA DALAM PRESPEKTIF KEKINIAN

LAHIRNYA NAHDLATUL 'ULAMA DAN KEUNIKAN STRUKTURAL MAUPUN KULTUR DIDALAMNYA.

Nahdlatul 'Ulama. Kebangkitan Organisasi dari kalangan Ulama dan Cendekiawan Islam. Disingkat Menjadi NU, adalah sebuah organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Organisasi ini berdiri pada 13 Rajjab 1344 atau (31 Januari 1926) dan bergerak di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. Kehadiran NU merupakan salah satu upaya mengorganisir wawasan tradisi keagamaan yang dianut jauh sebelumnya. Yakni paham Ahlussunnah wal Jamaah atau (aswajah).

NU seperti halnya organisasi-organisasi pribumi lain baik yang bersifat sosial, budaya atau keagamaan yang lahir di masa penjajah yang memang pada dasarnya merupakan perlawanan terhadap penjajah.

Nahdlatul 'Ulama

Akibat penjajahan maupun akibat kentalnya sebuah tradisi di Indonesi, telah menggugah kesadaran kaum terpelajar untuk memperjuangkan martabat bangsa ini, melalui jalan pendidikan dan organisasi. Gerakan yang muncul 1908 tersebut dikenal dengan "Kebangkitan Nasional". Semangat kebangkitan terus menyebar dan mengakar, setelah rakyat pribumi sadar terhadap penderitaan dan ketertinggalannya dengan bangsa lain. Sebagai merangsangg berbagi organisasi pendidikan dan pembebasan.

Berangkat dari munculnya berbagai macam embrional organisasi Pribumi, maka setelah itu dirasa perlu untuk membentuk organisasi yang lebih mencakup kepentingan umat dan lebih sistematis, untuk mengantisipasi perkembangan zaman.

Untuk menegaskan prinsip dasar organisasi ini, maka K.H. Hasjim Asy'ari sebagai pendiri NU dan Juga ketua PBNU Pertama merumuskan kitab Qanun Asasi (prinsip dasar), kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Kedua kitab tersebut kemudian dijadiikan dalam khittah NU, yang dijadikan sebagai dasar dan rujukan warga NU dalam berpikir dan mengamalkan prinsip NU itu sendiri.

Menurut K.H Sujadi PC.NU Pringsewuh "NU merupakan organisasi yang Unik Hal ini karena kultur yang menopang NU justru lebih kuat daripada Struktural NU".

"NU Itu unik. Sampai-sampai walaupun tidak ada pengurusnya pun kegiatan NU masih tetap berjalan." Kata Ulama yang juga bupati pringsewuh tersebut.

Inilah sebuah keunikan tersediri dari organisasi terbesar diIndonesia, mengedepankan kultur dan menjadikan kultur sebagai kekuatan terbesar dan ciri tersediri bagi NU.
Tidak sama halnya dengan organisasi lain yang mengedepankan Struktut dari pada kultur.

Kolaborasi Struktur dan Kultur yang saling melengkapi ini menjadikan NU kuat dan mengakar sampai kebawah.

Sehingga yang perlu untuk bagaimana kedepanya NU masih terjaga dan Awet adalah menjaga dan melestarikan budaya ataupun kultur dari NU itu sendiri.

Adasatu kata dari tokoh NU katanya" Eksistensi Kultur dan Struktur NU perlu dirawat dan dikombinasikan dengan kekuatan modern yang terus bergulir dengan nilai-nilai tradisional yang sangat kental pada warga NU" (Alwy)

Penulis : Alwy_Satingi
NU_santara

Hijaumerahku.Blogspot.Com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI

 " PERAN KOPRI DI TENGAH PANDEMI " Posting By Alwy Kopri adalah Wadahnya Perempuan yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah, KOP...